Teori perdagangan Internasional sederhana perlu dipelajari oleh siapa saja yang hendak menerjuni bisnis ekspor. Teori perdagangan Internasional sebenarnya teori sederhana yang menjelaskan tentang perdagangan Internasional. Perdagangan sendiri memiliki konsep pertukaran barang atau jasa antara dua orang atau perusahaan.
Pada awalnya, perdagangan hanya terjadi dalam lingkup terdekat. Seiring dengan semakin berkembangkan dunia transportasi kala itu, maka perdagangan Internasional semakin berkembang. Terjadinya pertukaran barang atau jasa antara orang atau perusahaan di dua negara yang berbeda semakin mudah.
Pihak yang bertransaksi antar negara tentu tidak sekedar bertransaksi. Mereka yakin bahwa kedua belah pihak mendapat manfaat dari transaksi tersebut. Kedua belah pihak sama-sama membutuhkan, dimana salah satu pihak membutuhkan barang atau jasa untuk kelangsungan bisnis mereka, sedangkan pihak lain membutuhkan keuntungan dari penjualan tersebut.
Teori Perdagangan Internasional Sederhana Yang ‘Tidak Sederhana’
Pada dasarnya, teori perdagangan Internasional yang konsepnya sederhana tersebut ternyata tidak sesederhana itu. Banyak teori, kebijakan, serta strategi bisnis yang perlu dilakukan sebelum pedagang berkecimpung dalam perdagangan Internasional. Terlebih saat ini dimana persaingan dagang semakin ketat.
Terlepas dari kemudahan teknologi dalam pemasaran sekaligus kemudahan transportasi untuk pengiriman barang, teori perdagangan Internasional melibatkan berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan Internasional cukup banyak. Pelaku bisnis dan pemerintah negara terkait menggunakan faktor-faktor tersebut untuk meraih keuntungan masing-masing.
Pada dasarnya, kegiatan perdagangan Internasional atau ekspor dan impor dapat meningkatkan pendapatan negara, sekaligus menggerakkan ekonomi suatu negara. Negara yang mengekspor barang akan mendapatkan pendapatan sekaligus meningkatkan perekonomiannya. Sedangkan negara yang mengimpor barang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga negara tetap produktif.
Untuk itulah, pelaku bisnis perlu mempelajari teori perdagangan Internasional sederhana. Hal ini karena mereka pun diuntungkan dengan pendapatan yang lebih saat mengekspor barang dibandingkan dengan pendapatan untuk penjualan di skala lokal. Teori perdagangan Internasional tersebut akan dibahas dalam poin berikutnya.
Jenis Teori Perdagangan Internasional Sederhana
Dua jenis teori perdagangan Internasional sederhana adalah sebagai berikut:
-
Absolute Advantage Theory (Teori Keunggulan Ablosut)
Teori keunggulan absolut atau Absolute Advantage Theory merupakan prakarsa dari Adam Smith. Menurutnya, teori keunggulan mutlak merupakan suatu kondisi yang menggambarkan kemampuan negara dalam memproduksi atau menghasilkan produk atau jasa yang jauh lebih unggul dibandingkan kompetitornya. Keunggulan ini didukung dengan kemampuan negara tersebut dalam mengeluarkan dana lebih rendah untuk produksi yang besar, sehingga keuntungan maksimal dapat diraih.
Contoh dari teori keunggulan absolut adalah negara seperti Tiongkok yang dapat memproduksi berbagai macam produk, mulai elektronika, otomotif dan semua produk yang dibutuhkan masyarakat, baik lokal maupun Internasional. Tidak semua negara dapat memiliki sumber daya yang lengkap, baik sumber daya manusia dan juga teknologi canggih untuk memproduksi barang dalam jumlah besar.
Pada dasarnya, setiap negara dapat memiliki keunggulan absolut dibandingkan negara lain. Indonesia pun memiliki produk yang tidak dapat disaingi oleh negara lain, yaitu kelapa sawit. Apabila dibandingkan dengan negara-negara Eropa yang sangat membutuhkan komoditas ini, tentunya Indonesia lebih unggul. Namun, Indonesia mungkin masih membutuhkan beberapa produk dari negara-negara maju, terutama dalam hal teknologi.
Negara-negara dengan keunggulan absolut masing-masing dapat saling bekerja sama. Mereka dapat saling bertransaksi dengan menawarkan produk unggulan. Dengan demikian, kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan. -
Comparative Advantage Theory (Teori Keunggulan Komparatif)
David Ricardo merupakan pemrakarsa teori ini. Teori ini dibuat dalam rangka menyelesaikan problem yang muncul pada teori keunggulan absolut. Masalah muncul saat negara tidak memiliki keunggulan absolut yang pasti mengalami kondisi perekonomian berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara dengan keunggulan absolut.
Menurut Ricardo, negara yang tidak memiliki keunggulan absolut bukan berarti tidak dapat melakukan transaksi ekspor dan impor. Namun demikian, negara-negara tersebut dapat menambahkan keunggulan untuk produk andalan mereka. Keunggulan tersebut bahkan dapat dalam bentuk tenaga kerja.
Hal ini disebut keunggulan komparatif dimana spesialisasi dilakukan dengan melibatkan sumber daya manusia dalam jumlah besar. Dengan demikian, biaya akan lebih rendah. Misalnya Indonesia yang mungkin tidak memiliki teknologi setara dengan industri di negara Jepang. Hal ini dapat diatasi dengan peningkatan sumber daya manusia dalam hal pertanian atau perkebunan sehingga produksi komoditas ekspor dapat ditingkatkan.
Pemicu Teori Perdagangan Internasional Sederhana
Munculnya perdagangan Internasional dan teorinya tentunya berdasar. Beberapa faktor pemicu munculnya teori ini adalah sebagai berikut:
-
Kebutuhan Dalam Negeri
Tidak ada satu negarapun yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri secara menyeluruh. Satu negara unggul dalam hal teknologi, namun kurang dalam hal sumber daya manusia. Sebaliknya, negara lain memiliki ratusan juta SDM namun tidak efektif dalam mengelola sumber daya alam di negaranya. Kebutuhan ini tentu mengundang masing-masing negara untuk saling melengkapi dengan melakukan perdagangan Internasional.
-
Kerjasama Meningkatkan Keuntungan
Terkait dengan kebutuhan masing-masing negara, setiap negara pun berinisiatif untuk bekerja sama. Hal ini tentunya untuk mendapatkan keuntungan masing-masing. Penjual barang atau eksportir akan mendapatkan keuntungan. Sedangkan pembeli barang atau importir dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri demi peningkatan kemakmuran dan produktivitas.
-
Pemanfaatan Sumber Daya Alam
Indonesia memiliki SDA yang melimpah. Contoh konkret dari pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia saat ini adalah bahan tambang. Selama beberapa tahun, negeri kita tereksploitasi dalam hal sumber daya alam. Pemerintah pun kini mengambil keputusan untuk mengimpor bahan mentah salah satu produk tambang dengan mendirikan pabrik pengolahan produk tersebut. Dengan demikian, produk ini menjadi lebih mahal dan punya daya jual lebih tinggi.
-
Perbedaan Keunggulan
Tentunya tiap negara memiliki keunggulan tersendiri, baik dalam hal kekayaan alam, kemajuan teknologi ataupun sumber daya manusia. Perbedaan ini dapat disatukan dengan saling bertukar komoditas. Indonesia mengekspor kelapa sawit dimana negara-negara maju sangat membutuhkannya. Sebaliknya, Indonesia juga mengimpor produk elektronik atau otomotif dari negara-negara maju tersebut.
Teori perdagangan Internasional sederhana melibatkan berbagai macam negara dengan berbagai produk keunggulannya. Adanya perdagangan Internasional sangat menguntungkan banyak negara karena siklus ekonomi terus berjalan. Dengan adanya pembeli dan penjual, maka keuntungan keduanya tetap berlangsung.
Small Paket Sebagai Pendukung Perdagangan Internasional
Kemudahan transaksi perdagangan antar negara kini telah menjadi hal yang biasa. Penjual dapat mempromosikan barang dimana target pasar di luar negeri pun dapat mengaksesnya. Sedangkan pembeli pun dapat memilih barang apapun yang ada di berbagai negara. SmallPaket pun mendukungnya dengan memberi kemudahan dalam hal pengiriman barang.
Keunggulan Small Paket adalah pengiriman tepat waktu dengan jaminan barang aman dan cepat sampai di tujuan. Harga kompetitif untuk pengiriman ke berbagai negara di dunia merupakan kemudahan yang sangat diminati oleh para pelaku usaha. Dengan adanya kemudahan ini, maka perdagangan Internasional akan tetap berlangsung sehingga siklus perekonomian masih akan berlangsung secara kontinyu.
Leave a Reply